Akar, Petir, Partikel, dan
gelombang bertemu, disuatu tempat bernama Asko. Mereka tahu itu Asko dari sosok
wanita yang sudah berada di situ lebih dulu yang memperkenalkan dirinya sebagai
Bintang Jatuh. Keempatnya menyatu, mereka seakan bernafas bersama, bergerak
bersama. Seakan sudut-sudut terkecil dalam kesadaran mereka sudah membaur. Ada
satu kejanggalan, yaitu sang Bintang Jatuh tak seirama dengan keempatnya. Ketika
menyadari hal tersebut, tempat yang bernama Asko tersebut mulai bergoyang dan
cenderung samar, bagai kabut yang dihempas hawa panas. Bintang Jatuh berusaha
meyakinkan keempatnya, namun sia-sia.
Akar dan Petir terpental keluar dan menyadari
diri mereka sudah berada kembali di sudut rumah di Elektra Pop. Partikel sadar bahwa
dirinya berada di puncak Bukit Jambul, disampingnya duduk sesosok lelaki
setengah baya, dengan jenggot dan mata yang sama-sama terlihat lelah. Setelah
melihatnya Partikel menangis sejadinya sembari menghambur ke pelukan lelaki itu.
Gelombang menemukan dirinya masih di dalam pesawat. Seseorang yang tadi
memperkenalkan diri sebagai Kell hanya tersenyum melihat Gelombang terbangun. Setengah
tersenyum ia bertanya pada Gelombang.
“Bagaimana kabar
Bintang Jatuh? Lama tak jumpa dengannya. Apa dia masih cantik?”
“Siapa kau??” jawab Gelombang yang kaget bukan
main.
Kell melanjutkan tersenyum.
No comments:
Post a Comment