Saat itu dia di sampingku
Rambutnya jatuh menghalangi mataku
Senandung samar mulai terdengar dari mulutnya
Dia memanggilku
Lalu memperlihatkan senyum yang paling indah buatku
Kubilang padanya
"Marahkah kau jika kubilang, senyummu kalah indah dengan langit senja kota Venesia?"
Sambil ketawa, aku mencari muka masamnya.
"Tapi, aku tetap memilihmu. Karena seindah apapun suasana, aku tak bisa menikahinya. Kau tau maksudku kan?"
Mulutnya masih ditekuk
Namun pipinya beradu merah dengan langit senja kota Venesia
Aku melanjutkan ketawa sembari mendayung gondola
Thursday, January 14, 2016
Ternyata Senyummu Kalah Indah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment