Tadi malam sewaktu aku melipat tubuhku di ujung kursi, ada temanku yang menghampiri.
"Sedang apa kau?", tanyanya.
Kujawab sekenanya:
"Kau pikir aku sedang apa? Tak lihat kau aku sedang menekuni malam yang tak bosannya dia membawa sepi?"
Temanku menekuk mukanya, segera setelah dia sadar tak ada lagi kretek yang kupunya.
Bangsat! Batinnya.
Pertanyaan basa-basi nya kujawab sekenaku dan masih saja dia tak dapat barang sebatang kretek.
Seorang lagi menghampiriku di kursi itu.
Bukan teman bukan sahabat bahkan bukan saudara.
Mukanya ramah, rambutnya aneh semacam disisir dengan duka yang terlalu lama.
"Jika sudah, kabari aku ya. Bisa kan? Kau kan hebat. Ayolah, keburu pagi".
Bangsat! Batinku.
Pertanyaan basa-basi dan tak jelas darinya meninggalkan asap yang mengkabut di mataku. Segera setelahnya aku menghirup kretek tanpa putus sampai pagi.
Temanku dari kejauhan menghardik malam:
"Bajingan! Tadi kau bilang kau tak punya kretek!"
Thursday, October 25, 2018
Seseorang Mencuri Kata "_______" Dariku.
Wednesday, August 15, 2018
Perempuanku Tak Ada Yang Menangis
Ini berat, katamu.
Juga jalin masa lalumu, kau menambahkan.
Aku tak peduli.
Aku adalah pelukmu, kubilang.
Kau mulai tersedu dan tak berencana melepas pelukmu.
Jika kau masih ingin bersamaku, berhentilah menangis.
Perempuanku tak ada yang menangis.
Wednesday, August 8, 2018
Yang Aku Tahu Dari Ketidaktahuanku
Yang kutahu, kau adalah konstruksi kebahagiaan yang akhirnya bisa kupeluk.
Yang kutahu, kau adalah sediam-diamnya laut yang ombaknya ternyata laju.
Dan akhirnya, yang kutahu tak bisa menahanku tenggelam dalam laju ombak diammu.
Ternyata, engkau adalah dialog imajiner yang diciptakan sore itu di sudut teras pikirku.
Dan di dalamnya pun, aku tetap tak bisa menebakmu.
Sunday, June 17, 2018
Sup Rumput Laut Dan Lamunanmu
Hey, apa kabar?
Masih suka sup rumput laut?
Apakah suamimu tahu kau suka memakan sup rumput laut sembari melamun?
Seperti yang kau lakukan di mimpiku malam tadi.
Thursday, May 17, 2018
Subuh Bersamamu
Jika subuh benar-benar jatuh karena senyummu
Biarkan aku lebur dengan teduhnya
Selamanya
Selamanya
Selamanya, aku akan jatuh padamu
Wednesday, May 16, 2018
Baju Sahabat
Sahabatku,
Bolehkah aku meminjam bajumu sebentar?
Bolehkah aku mengenakannya sembari mematut matut di hadap langit?
Seperti halnya kau memakai bajuku kemarin, bolehkah aku memakai bajumu dan kupamerkan pada orang orang dan menunjukkan bahwa bajumu juga sebagus bajuku?
Sahabatku,
Maafkan temanku-temanku jika menganggap bajumu tak sebagus baju mereka.
Aku berjanji akan mengatakan pada mereka bahwa tak ada baju yg lebih bagus satu dari yang lainnya.
Sahabatku,
Terimakasih telah membela bahkan mematut bajuku yang kadang bolong di kanan kiri. Aku berjanji, aku akan menambalnya dengan kain kain pengetahuan dan kedewasaan.
Dan percayalah Sahabatku,
Baju kita sama sama bagus.
Sunday, February 11, 2018
Tiga Yang Satu-Satunya
Dan duniaku adalah dengan tiga matahari
Dipanggangnya sampai habis aku punya air mata
Kupeluk yang tiga itu satu-satu
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...
Wednesday, January 31, 2018
Tuesday, January 30, 2018
Kitakah Di Ujung Subuh Itu?
Dan kita perihal luka yang tak kunjung sia-sia
Perihal dingin yang tak disegerakan kata-kata
Perihal genggam yang tak juga dihampiri iringan
Dan kita masih Subuh yang mengalun pelan lalu hilang.
Friday, January 12, 2018
Aku Lebih Suka Kau Daripada Kopi
Pernah aku engkau seduhkan kopi
Pahitnya dari kenanganmu
Manisnya dari cemburuku
Kau menyajikannya dengan khusyuk
Aku menghirupnya dengan tekun
Aku yang tak suka kopi, meminumnya dengan teliti
Mau bagaimana lagi,
Kau menemaniku ngopi sambil berkata:
"Mas, kopi ini kuseduh dengan air mata..."