Saturday, March 29, 2014

Ironi Suara Yang Mati

Ha!
Disuruhnya aku mematikan lampu barang satu jam nanti malam.
Disuruhnya aku lebih bijaksana menggunakan sumber daya.
Disuruhnya aku naik bus kemana mana, bahkan jalan kaki sampai telapakku luka.
Disuruhnya aku bersepeda, karena katanya asap motorku melukai angkasa.

Tapi mereka lupa, mereka terpedaya orang orang yg punya kuasa.
Mati suara mereka di depan korporasi.
Mati suara mereka di depan korporasi.

Sunday, March 9, 2014

Kita Adalah Sepi

Aku melihat sepi sebagai kamu
Dan mungkin kamu meliha sepi sebagai aku

Kita sama sama membenamkannya melalui tawa
Dari tengah malam sampai sekarang, kita cuma tertawa
Aku tahu, tawamu yang paling juara sedunia
Tapi aku juga tahu, malam ini, tawamu, tawa kita, tak bernyawa

Aku melihat sepi sebagai kamu
Kamu mungkin juga melihat sepi sebagai aku
Kita terlihat saling menyakiti

Friday, March 7, 2014

Bapak Yang Tak Terlihat

Aku punya bapak yang tak terlihat
Kadang, aku ingin melihat bapak bicara
Bicara ditengah orang banyak, yang kesemuanya memperhatikan
Aku sampai bingung kalau ditanya bapakku kerjanya apa
Aku bilang, beliau orang terkenal, punya kedudukan, punya kekuasaan
Temanku cuma ketawa, mereka tentu tak percaya
Karena tak pernah dilihatnya bapakku oleh mereka

"Pak, keluarlah barang sebentar Pak!
Biar aku bisa pamer kalau aku punya bapak
Kalau bapakku orang terkenal, punya kedudukan, punya kekuasaan
Apa yang Bapak takutkan?
Kalau cuma takut Bapak punya rahasia dibongkar, lawan Pak!
Jangan cuma diam dan tak pernah kelihatan seperti ini
Kalau cuma takut Bapak punya rahasia bakal ketahuan, lawan Pak!
Paling tidak, Bapak sudah terlihat oleh aku punya kawan
Bahwa Bapakku pahlawan, walau pasti kesiangan!"


Untuk Pak Boed

Seorang pekerja kantoran kelas rendahan yang suka ngobrol.