Sunday, September 28, 2014

Entah Serigala, Entah Asu

Entah serigala entah asu
Mereka berkumpul sekitarku
Dari malam tadi hingga sekarang hampir pagi

Entah serigala entah asu
Kupandang satu satu
Kupandang juga diriku

Entah serigala entah asu

Thursday, September 11, 2014

Kau Mengejar, Aku Menunggu

Dua tiket kereta sore sudah ditangan
Lambai tangan dan muka kusutmu menyambut di peron paling ujung
Mengapa telat, kata pertamamu. Sudah menunggu setengah jam dan hampir mati bosan, lanjutmu
Sebenarnya, kalau perkara tunggu menunggu ini mau diadu, kita berdua tahu siapa yang keluar sebagai pemenangnya, kan?

Perjalanan kereta sore hari memang paling enak dipandang
Walaupun agak rusak oleh isakmu yang turun naik di kuping kiriku
Ceritamu tentang kekasih yang lalu memang tak pernah habis keluar dari bibirmu
Kau selalu muluk jika bicara tentang cinta
Cinta itu beda dengan drama
Yang kau dapat darinya cuma drama
Itulah alasan kenapa kita ada di kereta sore ini
Aku menemanimu mengejar drama

Berlarilah, berlarilah sekencangmu. Jika sudah lelah, balikan badanmu, aku ada disitu.

Monday, September 8, 2014

Tuhan Para Kere

Ada yang tahu, Tuhan ada dimana?
Apakah Dia ada di kubah emas masjid raksasa?
Ataukah di alunan mantap sound system gereja?
Sayang aku tak pandai menerka.
Yang aku tahu, Tuhanku sederhana.
Kemarin kutemui dia ditengah para kere yang lagi ketawa bersama.

Seorang pekerja kantoran kelas rendahan yang suka ngobrol.