Dua
tiket kereta sore sudah ditangan
Lambai
tangan dan muka kusutmu menyambut di peron paling ujung
Mengapa
telat, kata pertamamu. Sudah menunggu setengah jam dan hampir mati bosan,
lanjutmu
Sebenarnya,
kalau perkara tunggu menunggu ini mau diadu, kita berdua tahu siapa yang keluar
sebagai pemenangnya, kan?
Perjalanan
kereta sore hari memang paling enak dipandang
Walaupun
agak rusak oleh isakmu yang turun naik di kuping kiriku
Ceritamu
tentang kekasih yang lalu memang tak pernah habis keluar dari bibirmu
Kau selalu
muluk jika bicara tentang cinta
Cinta itu
beda dengan drama
Yang kau
dapat darinya cuma drama
Itulah alasan
kenapa kita ada di kereta sore ini
Aku
menemanimu mengejar drama
Berlarilah,
berlarilah sekencangmu. Jika sudah lelah, balikan badanmu, aku ada disitu.
No comments:
Post a Comment