Tak lebih tinggi derajatmu dari kera dan lumba-lumba
Ketika topeng monyet di lampu merah diberantas atas nama perlindungan
Tak lebih tinggi derajatmu dari kera dan lumba-lumba
Ketika sirip hiu, yg dijadikan sup sup dan dinikmati orang kaya itu, dilarang dalam nama perlindungan
Atau,
Tak lebih tinggi derajatmu dari kera dan lumba-lumba
Ketika lumba-lumba dilarang bersirkus di daerah daerah,
yang dinantikan anak-anak kampung,
untuk dilihat secara langsung, sekali seumur hidup, sekali lagi, atas nama perlindungan.
Lalu,
Masih pedulikah kalian akan nasib bapaknya si Fajar?
Yang menghilang, gara gara terlalu lantang ia menyuarakan kebenaran.
Masih ingatkah kalian bahwa pernah ada kejadian di desa yg bernama
Cikeusik?
Dimana atas nama Tuhan, mereka menyiksa sesamanya yang berbeda, sambil teriak teriak dan tertawa.
Tak lebih tinggi derajatmu dari kera dan lumba-lumba
Ketika kemanusian, dijadikan opsi kedua pencitraan.
No comments:
Post a Comment