Thursday, October 25, 2018

Seseorang Mencuri Kata "_______" Dariku.

Tadi malam sewaktu aku melipat tubuhku di ujung kursi, ada temanku yang menghampiri.
"Sedang apa kau?", tanyanya.
Kujawab sekenanya:
"Kau pikir aku sedang apa? Tak lihat kau aku sedang menekuni malam yang tak bosannya dia membawa sepi?"
Temanku menekuk mukanya, segera setelah dia sadar tak ada lagi kretek yang kupunya.
Bangsat! Batinnya.
Pertanyaan basa-basi nya kujawab sekenaku dan masih saja dia tak dapat barang sebatang kretek.

Seorang lagi menghampiriku di kursi itu.
Bukan teman bukan sahabat bahkan bukan saudara.
Mukanya ramah, rambutnya aneh semacam disisir dengan duka yang terlalu lama.
"Jika sudah, kabari aku ya. Bisa kan? Kau kan hebat. Ayolah, keburu pagi".
Bangsat! Batinku.
Pertanyaan basa-basi dan tak jelas darinya meninggalkan asap yang mengkabut di mataku. Segera setelahnya aku menghirup kretek tanpa putus sampai pagi.

Temanku dari kejauhan menghardik malam:
"Bajingan! Tadi kau bilang kau tak punya kretek!"


Wednesday, August 15, 2018

Perempuanku Tak Ada Yang Menangis

Ini berat, katamu.
Juga jalin masa lalumu, kau menambahkan.

Aku tak peduli.
Aku adalah pelukmu, kubilang.

Kau mulai tersedu dan tak berencana melepas pelukmu.

Jika kau masih ingin bersamaku, berhentilah menangis.

Perempuanku tak ada yang menangis.


Wednesday, August 8, 2018

Yang Aku Tahu Dari Ketidaktahuanku

Yang kutahu, kau adalah konstruksi kebahagiaan yang akhirnya bisa kupeluk.

Yang kutahu, kau adalah sediam-diamnya laut yang ombaknya ternyata laju.

Dan akhirnya, yang kutahu tak bisa menahanku tenggelam dalam laju ombak diammu.

Ternyata, engkau adalah dialog imajiner yang diciptakan sore itu di sudut teras pikirku.

Dan di dalamnya pun, aku tetap tak bisa menebakmu.


Sunday, June 17, 2018

Sup Rumput Laut Dan Lamunanmu

Hey, apa kabar?
Masih suka sup rumput laut?
Apakah suamimu tahu kau suka memakan sup rumput laut sembari melamun?
Seperti yang kau lakukan di mimpiku malam tadi.


Thursday, May 17, 2018

Subuh Bersamamu

Jika subuh benar-benar jatuh karena senyummu
Biarkan aku lebur dengan teduhnya

Selamanya

Selamanya

Selamanya, aku akan jatuh padamu


Wednesday, May 16, 2018

Baju Sahabat

Sahabatku,
Bolehkah aku meminjam bajumu sebentar?
Bolehkah aku mengenakannya sembari mematut matut di hadap langit?

Seperti halnya kau memakai bajuku kemarin, bolehkah aku memakai bajumu dan kupamerkan pada orang orang dan menunjukkan bahwa bajumu juga sebagus bajuku?

Sahabatku,
Maafkan temanku-temanku jika menganggap bajumu tak sebagus baju mereka.
Aku berjanji akan mengatakan pada mereka bahwa tak ada baju yg lebih bagus satu dari yang lainnya.

Sahabatku,
Terimakasih telah membela bahkan mematut bajuku yang kadang bolong di kanan kiri. Aku berjanji, aku akan menambalnya dengan kain kain pengetahuan dan kedewasaan.

Dan percayalah Sahabatku,
Baju kita sama sama bagus.


Sunday, February 11, 2018

Tiga Yang Satu-Satunya

Dan duniaku adalah dengan tiga matahari
Dipanggangnya sampai habis aku punya air mata
Kupeluk yang tiga itu satu-satu

Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...


Wednesday, January 31, 2018

Menyebalkan

Aku ingin memelukmu dimana mana
Hingga semua orang yang melihatnya merasa sebal


Tuesday, January 30, 2018

Kitakah Di Ujung Subuh Itu?

Dan kita perihal luka yang tak kunjung sia-sia
Perihal dingin yang tak disegerakan kata-kata
Perihal genggam yang tak juga dihampiri iringan

Dan kita masih Subuh yang mengalun pelan lalu hilang.


Friday, January 12, 2018

Aku Lebih Suka Kau Daripada Kopi

Pernah aku engkau seduhkan kopi
Pahitnya dari kenanganmu
Manisnya dari cemburuku
Kau menyajikannya dengan khusyuk
Aku menghirupnya dengan tekun

Aku yang tak suka kopi, meminumnya dengan teliti
Mau bagaimana lagi,
Kau menemaniku ngopi sambil berkata:
"Mas, kopi ini kuseduh dengan air mata..."


Seorang pekerja kantoran kelas rendahan yang suka ngobrol.