tag:blogger.com,1999:blog-66843116892842103512024-03-14T01:54:03.312-07:00дом Selamat datang di rumah kalian sendiri. Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.comBlogger65125tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-701582758413403742024-01-04T03:25:00.001-08:002024-01-04T06:00:14.408-08:00Lelaki Ibu<div class="blogaway-section"><p><div class="blogaway-section"><p>Aku melihatnya sebagai semangat<br/>
Seperti angin yang menghembus takdir<br/>
yang telah lama ditetapkan<br/>
<br/>Aku mengamatinya sebagai kuat<br/>
Seperti langit yang terus lapang<br/>
digelar siang dan malam berulang kali<br/>
<br/>Aku memeluknya sebagai tegar<br/>
Seperti sayap bangau<br/>
yang sekali setahun bermigrasi<br/>
<br/>Lalu apakah aku?<br/>
<br/>Aku hanya anak lelakinya yang tak tahu malu<br/>
Dan hampir menyerah<br/>
<br/>Tuhan,<br/>
Apakah aku adalah durhaka paling sempurna<br/>
Yang pernah keluar dari rahimnya?<br/><br/><br/>
<br/>*note: teruntuk teman yang teramat kuat merawat ibunya<br/></div></p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-81262012402999255302023-12-25T13:19:00.001-08:002023-12-25T16:19:06.315-08:00Minggu Sore Di Pasar Buah<div class="blogaway-section"><p>Minggu sore adalah waktunya membeli buah<br/>
Dan waktuku menemani kebingungannya<br/>
<br/>•••<br/>
<br/>Perkara apel saja harus yang tidak terlalu masak<br/>
80% menuju masak katamu<br/>
Karena yang terlalu masak itu mengandung zat tertentu yang tidak terlalu baik untuk kesehatan<br/>
<br/>Belum lagi pisang<br/>
Harus yang jenis tertentu<br/>
Kalau yang ini harus masak betul<br/>
Sampai-sampai sudah banyak noda hitam dikulitnya<br/>
Itu juga mengandung zat tertentu yang justru baik untuk kesehatan, katamu lagi<br/>
<br/>Menemanimu membeli buah pada Minggu sore adalah rutinitas yang sudah berlangsung sekian lama<br/>
Melihatmu marah-marah, bingung sendiri tak jelas, sedih karena tak mendapatkan yang kau mau dan beberapa bentuk perasaan kecewamu yang tak bisa kau tutupi itu<br/>
<br/>Aku hanya hadir dan menggenapi semua kisah pencarian buahmu<br/>
Tanpa aku bisa bersuara dan memberikan pendapat<br/>
<br/>Kadang kala ingin rasanya aku memberitahumu bahwa:<br/>
Apel itu tetap enak walaupun masak!<br/>
Atau:<br/>
Semua pisang itu menyegarkan apapun itu jenisnya!<br/>
<br/>Bahkan ingin pula rasanya aku berteriak di depan matamu bahwa:<br/>
Yang kau butuhkan bukan buah!<br/>
<br/>•••<br/>
<br/>Sangat menyebalkan jika kau mengetahui orang yang kau sayang selalu salah dalam memilih buah<br/>
Dan kau masih saja menemaninya setiap Minggu sore memilih kebingungannya<br/>
<br/>Dan yang lebih menyebalkan lagi:<br/>
Ini bukan perkara buah<br/></p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-46225201022031269322023-12-24T04:33:00.001-08:002023-12-27T03:10:21.712-08:00Daftar Acara<div class="blogaway-section"><p>Malam tadi, matamu bulan<br />
Ditutupi kabut yang kubuat sendiri<br />
Kata-katamu dingin malam<br />
Yang kupersilakan tampil walau tidak ada di daftar acara<br />
<br />Sembari duduk dipinggiran doa<br />
Aku sibuk menerka prasangkaku sendiri<br />
Apakah ini babak awal sebuah luka?<br />
<br />Yang lagi-lagi kupersilakan tampil walau tidak ada di daftar acara</p></div><br />Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-46111110255806229362023-12-22T02:56:00.001-08:002023-12-22T02:56:40.462-08:00Monokromasi<div class="blogaway-section"><p>Merangkaimu dengan lukisan tidaklah mudah<br/>
Aku harus menyesuaikan bentuk dan warna<br/>
Sesuai keegoisanku, dan se-defensif keegoisanmu<br/>
<br/>Satu-satu warna kupilih<br/>
Kuletakkan pelan-pelan diatas canvas keyakinan<br/>
yang semakin hari semakin pudar<br/>
<br/>Namun,<br/>
<br/>Rangkaian ini tetap akan kulukis<br/>
Dengan kuas doa dan tinta harap<br/>
<br/>Seiring pendar pukul lima, aku melukis wajahmu<br/>
Dengan tinta warna warni<br/>
<br/>Walaupun aku tahu betul, aku buta warna</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-71759819641670094102023-12-21T12:00:00.001-08:002023-12-21T12:00:31.506-08:00Tatap Muak<div class="blogaway-section"><p>Aku mencoba melukis matamu sebagai nadi di dalam pembuluh kata-kataku<br/>
<br/>Aku melukis dengan kuas doa dan tinta harap<br/>
<br/>Ternyata hasilnya kotor, menjijikkan dan membuatku muak</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-27556692260396012692023-12-15T06:46:00.000-08:002023-12-15T06:46:01.239-08:00Rengkuh<p>Aku pernah memelukmu</p><p>Memasukkan semua unsur tubuhmu kedalam</p><p>tubuhku dalam sekali rengkuh</p><p><br /></p><p>Tidak menyisakan sedikitpun spasi</p><p>Dalam peluk kusyuk dan panjang ini</p><p><br /></p><p>Aku pernah memelukmu</p><p>Menahanmu untuk susah bernafas karena terlalu</p><p>erat tubuh kita saling berpagut</p><p><br /></p><p>Tak meyisakan sedikitpun detik</p><p>Karena kita sama sama tahu</p><p>Ini tak akan berlangsung selamanya</p><p><br /></p><p>Aku pernah memelukmu sekali rengkuh</p><p>Mencintaimu sekali jadi</p><p><br /></p><p>Hingga aku harus mendefinisikan ulang peluk</p><p>Karena kau tak ada lagi</p>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-79520011109044168342021-12-30T14:19:00.000-08:002024-01-11T18:28:58.050-08:00Desiderium<p>Aku menulis penyesalan</p><p>Kata per kata, kalimat per kalimat, rasa per rasa</p><p>Yang masih sama seperti bilangan tahun kali pertama</p><p><br /></p><p>Aku menulis penyesalan</p><p>Dialamatkan kepada yang katanya tahu semua</p><p>Bahwa kepalaku terlalu besar untuk dimahkotai senyummu</p><p><br /></p><p>Aku menulis penyesalan</p><p>Kepada jauh yang bukan jarak</p><p>Yang seharusnya bisa ditempuh dua atau tiga masa</p><p><br /></p><p>Aku menulis penyesalan</p><p><br /></p><p>Maaf,</p><p>Aku tak terlalu keras mengejarmu</p>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-26338044925763116842020-10-24T16:18:00.001-07:002020-10-24T16:18:39.203-07:00Adu Rindu<div class="blogaway-section"><p>Wong ini cinta, Cah Ayu. <br/>
Ndak buat diadu, ndak.<br/>
<br/>Jangan seakan-akan kalau aku ndak bilang rindu, itu berarti aku ndak cinta, ndak.<br/>
<br/>Yang bagian tanya udah makan apa belum, kemarin pulang jam berapa, vitaminnya udah diminum belum, itu bagianmu saja. <br/>
<br/>Bagianku, tak yang ndak sering-sering bilang rindu, tapi kalau kamu ndak kasih kabar setengah hari saja, pingin itu tak gigit trotoar depan rumah. <br/>
<br/>Wong ini tuh cinta, Cah Ayu.<br/>
Cintaku ini kuat, kayak Mike Tyson.<br/>
Kamu ndak akan menang, ndak. <br/>
</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-66972550880853054012020-10-09T22:47:00.001-07:002020-10-09T22:47:03.345-07:00Aku Melukismu<div class="blogaway-section"><p>Aku memikirkanmu saat sedang melukis kebebasan<br/>
Aku langit dan kau elang<br/>
<br/>Matanya, matamu ketika sedang cemburu</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-5956269979989332202020-07-20T19:13:00.001-07:002020-07-20T19:13:28.220-07:00Ima<div class="blogaway-section"><p>Aku tak tahu, <br/>
mengapa sungguh susah payah menemukanmu akhir-akhir ini. <br/>
Dua tiga putaran terakhir menjadi yang paling susah untuk kita masing-masing sadar.<br/>
Pun saat ini, sekarang.<br/>
Putaran yang seakan menjadi pusaran ini sepertinya menjadi yang terberat dalam menemukan,<br/>
namun menjadi yang terkuat dalam keyakinan.<br/>
<br/>Tak bisa sajakah kita sama-sama erat dalam waktu yang tak terbatas tanpa terjebak dalam hitungan bilangan?<br/>
<br/>Sebentar, biarkan aku memancingmu dengan sajak:<br/>
"Wajahku sungai, didalamnya mengalir air mata. Sedang kau malam, di dalamnya mengalun kerelaan."<br/>
<br/>Kekasih, tak ingatkah kau?</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-38760045136358045132020-07-09T16:36:00.001-07:002020-07-09T16:36:20.785-07:00Kau Adalah Puisi Yang Tak Akan Pernah Tuntas<div class="blogaway-section"><p>Pagi ini aku menuntaskanmu dalam sebuah puisi, Cah Ayu. <br/>
Maaf aku melibatkanmu dalam banyak hal.<br/>
<br/>Kupikir, rasa kosong yang belum kau isi ini hanya metafor yang biasa dipakai penulis dalam sastranya. <br/>
Tapi pagi ini aku merasakannya, Cah Ayu. <br/>
Dadaku sakit namun tak seperti nyeri. <br/>
Sakitnya seperti kurang, seperti tak utuh saja rasanya. <br/>
Mataku juga panas, namun tak keluar apa-apa. <br/>
<br/>Maaf Cah Ayu, aku telah melibatkanmu dalam banyak hal.<br/>
<br/>Kupikir aku bisa menari dengan rasa yang kubuat ini sendiri. <br/>
Tapi ternyata tidak, aku tetap membutuhkanmu pagi ini.<br/>
Tanyaku pada diriku sendiri dari tadi hanya satu, Cah Ayu.<br/>
Salahkah aku?<br/>
Salahkah aku jika sampai nanti setiap pagi aku mencintaimu?<br/>
Dan sorenya juga?<br/>
<br/>Pagi ini aku menuntaskanmu dalam puisi sekali jadi.<br/>
Sialnya, puisi ini tak akan pernah bisa tuntas jika kau adalah nyawanya.<br/>
<br/>Cah Ayu, maafkan aku jika akan selalu melibatkanmu dalam segala hal. </p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-6538826239135922672020-03-22T17:45:00.001-07:002020-03-22T17:48:26.526-07:00Sajak Tanya Temu<div class="blogaway-section">
Kita bertemu melalui sudut sudut<br />
Kita bertemu melalui tidak masuk akal yang menjadi masuk akal<br />
Kita bertemu melalui mata yang bersedia kumasuki<br />
Kita bertemu melalui singgung pulang pada sore<br />
Kita bertemu melalui kata<br />
Kita bertemu melalui lagu<br />
Kita bertemu melalui gumam pagi hari hari<br />
Kita bertemu melalui batasan-batasan yang kita buat masing-masing<br />
Kita bertemu melalui gigi seri tak beraturan itu<br />
Kita bertemu melalui kuku kuku<br />
Kita bertemu melalui rayu ragu<br />
Kita bertemu melalui angkasa raya<br />
Kita bertemu melalui ramah-marah , marah-ramah<br />
Kita bertemu melalui jalan jalan setapak pikir<br />
Kita bertemu melalui lekuk rindu rindu<br />
Kita bertemu melalui tanya<br />
<br />Kenapa kita harus bertemu?</div>
<br />Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-42245967341963481322019-08-19T05:00:00.000-07:002019-08-19T05:00:00.123-07:00Alpa, Alpa, Alpa<div class="blogaway-section"><p>Kalau seperti ini bagaimana kelihatannya:<br/>
<br/>Jika saya monyet,<br/>
Kamu anjing.</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-63787993152003089672019-05-29T18:38:00.001-07:002019-05-29T18:38:56.432-07:00Sore Itu Milikmu<div class="blogaway-section"><p>Ini dia<br/>
Yang pernah peluk tak mau sudah<br/>
Dan genggam tak kunjung selesai<br/>
<br/>Apa pernah aku meminta sebelumnya?<br/>
Untuk jumpa yang tak kunjung temu<br/>
Dan kesepakatan yang tak usang disegerakan<br/>
<br/>Itu senyum apa musim gugur?<br/>
Tak satupun daun melepas isyaratnya<br/>
Tak satupun rindu kau bawa serta<br/>
<br/>Oh, mungkin kau hanya selamat tinggal<br/>
Yang tak jadi diucapkan pelukmu sore itu</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-13455926145162443182019-03-14T15:33:00.001-07:002023-12-15T06:38:56.517-08:00Jum'at<div class="blogaway-section"><p>Rindu ini mengalir, Kekasih.<br />
Tepat dari ujung mata menuju samuderamu.<br />
<br />Terimalah rindu usangku ini, Kekasih.<br />
Takkan hentinya aku merindumu.<br />
<br />Sekarang, nanti, sesampainya kekal selama-lamanya.</p></div><br />Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-49292303999629621872018-10-25T17:40:00.001-07:002018-10-25T17:41:07.232-07:00Seseorang Mencuri Kata "_______" Dariku.<div class="blogaway-section"><p><div class="blogaway-section"><p>Tadi malam sewaktu aku melipat tubuhku di ujung kursi, ada temanku yang menghampiri.<br/>
"Sedang apa kau?", tanyanya.<br/>
Kujawab sekenanya:<br/>
"Kau pikir aku sedang apa? Tak lihat kau aku sedang menekuni malam yang tak bosannya dia membawa sepi?"<br/>
Temanku menekuk mukanya, segera setelah dia sadar tak ada lagi kretek yang kupunya.<br/>
Bangsat! Batinnya.<br/>
Pertanyaan basa-basi nya kujawab sekenaku dan masih saja dia tak dapat barang sebatang kretek.<br/>
<br/>Seorang lagi menghampiriku di kursi itu.<br/>
Bukan teman bukan sahabat bahkan bukan saudara.<br/>
Mukanya ramah, rambutnya aneh semacam disisir dengan duka yang terlalu lama.<br/>
"Jika sudah, kabari aku ya. Bisa kan? Kau kan hebat. Ayolah, keburu pagi".<br/>
Bangsat! Batinku.<br/>
Pertanyaan basa-basi dan tak jelas darinya meninggalkan asap yang mengkabut di mataku. Segera setelahnya aku menghirup kretek tanpa putus sampai pagi.<br/>
<br/>Temanku dari kejauhan menghardik malam:<br/>
"Bajingan! Tadi kau bilang kau tak punya kretek!"<br/></div></p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-2500502459034273132018-08-15T15:24:00.001-07:002018-08-15T15:24:48.731-07:00Perempuanku Tak Ada Yang Menangis<div class="blogaway-section"><p>Ini berat, katamu.<br/>
Juga jalin masa lalumu, kau menambahkan.<br/>
<br/>Aku tak peduli.<br/>
Aku adalah pelukmu, kubilang.<br/>
<br/>Kau mulai tersedu dan tak berencana melepas pelukmu.<br/>
<br/>Jika kau masih ingin bersamaku, berhentilah menangis.<br/>
<br/>Perempuanku tak ada yang menangis.</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-63461070167504065002018-08-08T15:27:00.001-07:002018-08-08T15:27:37.390-07:00Yang Aku Tahu Dari Ketidaktahuanku<div class="blogaway-section"><p>Yang kutahu, kau adalah konstruksi kebahagiaan yang akhirnya bisa kupeluk.<br/>
<br/>Yang kutahu, kau adalah sediam-diamnya laut yang ombaknya ternyata laju.<br/>
<br/>Dan akhirnya, yang kutahu tak bisa menahanku tenggelam dalam laju ombak diammu.<br/>
<br/>Ternyata, engkau adalah dialog imajiner yang diciptakan sore itu di sudut teras pikirku.<br/>
<br/>Dan di dalamnya pun, aku tetap tak bisa menebakmu.</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-79550201814990103232018-06-17T00:32:00.001-07:002018-06-17T00:32:17.689-07:00Sup Rumput Laut Dan Lamunanmu<div class="blogaway-section"><p>Hey, apa kabar?<br/>
Masih suka sup rumput laut?<br/>
Apakah suamimu tahu kau suka memakan sup rumput laut <u>sembari</u> melamun?<br/>
Seperti yang kau lakukan di mimpiku malam tadi.</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-86639611829346502012018-05-17T14:47:00.001-07:002018-05-17T14:47:43.954-07:00Subuh Bersamamu<div class="blogaway-section"><p>Jika subuh benar-benar jatuh karena senyummu<br/>
Biarkan aku lebur dengan teduhnya<br/>
<br/>Selamanya<br/>
<br/>Selamanya<br/>
<br/>Selamanya, aku akan jatuh padamu</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-28530760450101686302018-05-16T13:52:00.001-07:002018-05-16T13:52:25.040-07:00Baju Sahabat<div class="blogaway-section"><p>Sahabatku,<br/>
Bolehkah aku meminjam bajumu sebentar?<br/>
Bolehkah aku mengenakannya sembari mematut matut di hadap langit?<br/>
<br/>Seperti halnya kau memakai bajuku kemarin, bolehkah aku memakai bajumu dan kupamerkan pada orang orang dan menunjukkan bahwa bajumu juga sebagus bajuku?<br/>
<br/>Sahabatku,<br/>
Maafkan temanku-temanku jika menganggap bajumu tak sebagus baju mereka. <br/>
Aku berjanji akan mengatakan pada mereka bahwa tak ada baju yg lebih bagus satu dari yang lainnya.<br/>
<br/>Sahabatku,<br/>
Terimakasih telah membela bahkan mematut bajuku yang kadang bolong di kanan kiri. Aku berjanji, aku akan menambalnya dengan kain kain pengetahuan dan kedewasaan.<br/>
<br/>Dan percayalah Sahabatku,<br/>
Baju kita sama sama bagus.</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-54399042794191812232018-02-11T14:13:00.001-08:002018-02-11T14:13:15.739-08:00Tiga Yang Satu-Satunya<div class="blogaway-section"><p>Dan duniaku adalah dengan tiga matahari<br/>
Dipanggangnya sampai habis aku punya air mata<br/>
Kupeluk yang tiga itu satu-satu<br/>
<br/>Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...<br/>
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...<br/>
Maaf, aku belum bisa tandingi sinarmu...</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-88215403334675719902018-01-31T00:41:00.001-08:002018-01-31T00:41:54.480-08:00Menyebalkan<div class="blogaway-section"><p>Aku ingin memelukmu dimana mana<br/>
Hingga semua orang yang melihatnya merasa <u>sebal</u></p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-40302418307254115202018-01-30T14:45:00.001-08:002018-01-30T14:45:25.366-08:00Kitakah Di Ujung Subuh Itu?<div class="blogaway-section"><p>Dan kita perihal luka yang tak kunjung sia-sia<br/>
Perihal dingin yang tak disegerakan kata-kata<br/>
Perihal genggam yang tak juga dihampiri iringan<br/>
<br/>Dan kita masih Subuh yang mengalun pelan lalu hilang.</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6684311689284210351.post-90953478238110892682018-01-12T13:41:00.001-08:002018-01-12T13:41:06.710-08:00Aku Lebih Suka Kau Daripada Kopi<div class="blogaway-section"><p>Pernah aku engkau seduhkan kopi<br/>
Pahitnya dari kenanganmu<br/>
Manisnya dari cemburuku<br/>
Kau menyajikannya dengan khusyuk<br/>
Aku menghirupnya dengan tekun<br/>
<br/>Aku yang tak suka kopi, meminumnya dengan teliti<br/>
Mau bagaimana lagi,<br/>
Kau menemaniku ngopi sambil berkata:<br/>
"Mas, kopi ini kuseduh dengan air mata..."</p></div><br/>Kobar Endehttp://www.blogger.com/profile/11491203451434812737noreply@blogger.com0