Thursday, August 1, 2013

Tertawalah, Cinta!

Bolehkah aku menikahi tawamu? Karena cinta yang tertawa, adalah segalanya. *Special to Ji Hyo. Tawamu, tak ada yang mengalahkan.

Titik Dua, Kurung Buka

Sayang, jika terpaksa engkau menangis karenaku, menangislah dengan bersuara. Karena tangisan tanpa suara, adalah keadaan yang seharusnya tak pernah ada.

Kita Sama Sama Bersedia Bodoh

Duduk berdua denganmu, 30 menit, dan kamu tidak disitu. Kamu bersama dengan dia yg meninggalkanmu. Ternyata kita berdua sama sama bodoh ya? Kamu menunggu dia yg meninggaalkanmu, aku menunggu kamu yg bahkan tak tahu nama belakangku. Aku memang sebodoh keledai yg jatuh di lubang sama dua kali. Tapi jika di lubang itulah kamu ada, biarkan aku jatuh disitu jutaan kali lagi.

Lima Detik Saja Cukup

Sisakan senyummu padaku nanti malam. Sedikit saja. Sisakan itu untukku, agar aku tahu aku masih milikmu. Tak perlu banyak2. Hanya sedikit sungging senyummu. Lima detik saja cukup. Karena mataku mudah percaya akan apa yg dilihatnya. Telingaku juga percaya apapun yg didengarnya. Lalu, biar kuberitahu hatiku untuk pura2 tidak tahu, bahwa kau tak pernah bersamaku, sejak pertama kau beri senyum semu itu padaku.

Seorang pekerja kantoran kelas rendahan yang suka ngobrol.