Monday, January 25, 2016

Pertanyaan Besar

                Akar, Petir, Partikel, dan gelombang bertemu, disuatu tempat bernama Asko. Mereka tahu itu Asko dari sosok wanita yang sudah berada di situ lebih dulu yang memperkenalkan dirinya sebagai Bintang Jatuh. Keempatnya menyatu, mereka seakan bernafas bersama, bergerak bersama. Seakan sudut-sudut terkecil dalam kesadaran mereka sudah membaur. Ada satu kejanggalan, yaitu sang Bintang Jatuh tak seirama dengan keempatnya. Ketika menyadari hal tersebut, tempat yang bernama Asko tersebut mulai bergoyang dan cenderung samar, bagai kabut yang dihempas hawa panas. Bintang Jatuh berusaha meyakinkan keempatnya, namun sia-sia.
Akar dan Petir terpental keluar dan menyadari diri mereka sudah berada kembali di sudut rumah di Elektra Pop. Partikel sadar bahwa dirinya berada di puncak Bukit Jambul, disampingnya duduk sesosok lelaki setengah baya, dengan jenggot dan mata yang sama-sama terlihat lelah. Setelah melihatnya Partikel menangis sejadinya sembari menghambur ke pelukan lelaki itu. Gelombang menemukan dirinya masih di dalam pesawat. Seseorang yang tadi memperkenalkan diri sebagai Kell hanya tersenyum melihat Gelombang terbangun. Setengah tersenyum ia bertanya pada Gelombang.
“Bagaimana kabar Bintang Jatuh? Lama tak jumpa dengannya. Apa dia masih cantik?”
 “Siapa kau??” jawab Gelombang yang kaget bukan main.

                Kell melanjutkan tersenyum.

Thursday, January 14, 2016

Ternyata Senyummu Kalah Indah

Saat itu dia di sampingku
Rambutnya jatuh menghalangi mataku
Senandung samar mulai terdengar dari mulutnya
Dia memanggilku
Lalu memperlihatkan senyum yang paling indah buatku

Kubilang padanya
"Marahkah kau jika kubilang, senyummu kalah indah dengan langit senja kota Venesia?"

Sambil ketawa, aku mencari muka masamnya.
"Tapi, aku tetap memilihmu. Karena seindah apapun suasana, aku tak bisa menikahinya. Kau tau maksudku kan?"

Mulutnya masih ditekuk
Namun pipinya beradu merah dengan langit senja kota Venesia
Aku melanjutkan ketawa sembari mendayung gondola


Seorang pekerja kantoran kelas rendahan yang suka ngobrol.